Powered By Blogger

Cari Blog Ini

hikmah

Jumat, 26 Maret 2010

filsafat,agama, dan ilmu pengetahuan

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FILSAFAT AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

Titik persamaan

Baik ilmu maupun filsafat ataupun agama bertujuan sekurang-kurangnya berurusan dengan hal yang sama yaitu kebenaran.

Ilmu pengetrahuan dengan metodenya sendiri mencari kebenaran tentang alam dan termasuk di dalamnya manusia. Filsafat dengan wataknya sendiri pula menghampiri kebenaran baik tentang alam maupun tentang manusia (yang belum atau tidak dapt dijawab oleh ilmu karena diluar atau di atas jangkaunya). Ataupun tentang tuhan agama dengan karakteristiknya sendiri pula. Memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia. Baik tentang alam maupun tentang manusia ataupun tentang tuhan.

Titik perbedaan

Baik ilmu maupun filsafat keduanya hasil dari sumber yang sama yaitu ra’yu (akal, budi, rasio, reason, nous, rede, vertand, vernunt) manusia. Sedangkan agama bersumber dari wahyu tuhan.

Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset), pengalaman(empiris), dan percobaaan (experimen) sebagai batu ujian. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menualangkan (mengembarakan atau mengenalkan) akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) derta universal (mengalam). Tidak merasa terikat oleh ikatan apapun kecuali oleh ikatan tanganya sendiri bernama logika.

Manusia mencari dan menemukan kebenaran dari dan dalam agama dengan jalan mempertanyakan (mencari jawaban tentang ) berbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci, kodifikasi firman ilahi untuk manusia di atas planet bumi ini.

Kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini), sedangkan kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif (dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empirik, riset, dan experimental). Baik kebenaran ilmu maupun kebenaran filsafat keduanya dimulai dengan sikap sangsi atau tidak percaya. Sedangkan agama dimulai dengan sikap percaya atau iman.[1]

Perbedaan antara Ilmu, Filsafat dan Agama

Ilmu (ilmu pengetahuan) adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu kenyataan yang tersusun sistematis dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengalman dan percobaan-percobaan. Disini yang menjadi sumbernya adalah hasil penyelidikan dengan pengalaman dan percobaan yang kemudian diolah dengan pikiran. Nilai kebenarannya adalah positif sepanjang positifnya peralatan yang digunakan dalam penyelidikannya, yaitu indera, pengalaman dan percobaannya. Maka ilmu pengetahuan selalu siap untuk diuji lagi kebenarannya. Jadi kebenaran ilmu pengetahuan tetap diakui sebagai benar sampai ada pembuktian dengan bukti yang lebih kuat.

Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang non empiric dan non eksprimental, diperoleh manusia melalui usahanya dengan pikirannya yang mendalam. Mengenai objek materialnya, tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan, yakni mengenai apa saja. Adapun yang berbeda adalah mengenai objek pormulanya. Objek formal filsafat ialah mengenai sesuatu, yang menyangkut sifat dasar, arti, nilai, dan hakikat dari sesuatu. Jadi bukan sesuatu yang dapat dijangkau dengan indera dan percobaan. Menjangkau hanyalah mungkin dengan pemikiran filosofis, yaitu pikiran yang mendalam, logis dan rasional. Disini nilai kebenaran spekulatif, karena tidak mungkin diuji dengan metode empirik dan eksprimen.

Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai hal kehidupan manusia dan lingkungannya. Jadi kebenaran agama bukan merupakan hasil usaha manusia. Manusia tinggal menerima begitu saja sebagai paket Tuhan. Nilai kebenarannya adalah mutlak, karena nilai agama bagi orang yang beriman diyakini sebagai dating dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Diberikan kepada manusia untuk dijadikan petunjuk dan pedoman hidupnya.[2]



[1] H. Endang, saifuddin ashari, Ilmu, filsafat, dan agama, (surabaya : bina ilmu,1987)

[2] www. Official Weblog Zanikhan - Filsafat dan Agama, (selasa, 18:20, th.2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yuk bro....